Jumat, 14 April 2017

Afford diikuti gerund atau to infinitive?

Kemarin, saya iseng-iseng menonton pembahasan jawaban untuk soal STAN di sebuah situs belajar online yang berbasis video. Karena saya nggak punya voucher situs tersebut, review jawaban yang bisa dilihat ya hanya satu soal. Berikut adalah soal yang dibahas, ini dari USM STAN tahun 2014.

If people have to pay cash to buy an expensive condominium, nobody can afford … it.
(A) buy
(B) buying
(C) to buy
(D) for buying
Karena ingin belajar bagaimana cara menjelaskan yang baik, saya putarlah video tersebut. Sayangnya, jawaban yang saya dapati berbeda dengan yang telah saya pelajari. Di video tersebut, narator menjelaskan bahwa jawabannya adalah B. buying dengan alasan setelah kata afford diikuti gerund. Padahal, afford dalam buku Understanding and Using English Grammar karya Betty Schrampfer Azar, masuk ke dalam kata yang lazimnya diikuti langsung dengan to infinitive. Afford pun tidak masuk dalam daftar kata yang dapat diikuti langsung baik oleh gerund maupun to infinitive.  
Jadi seharusnya, kalimat tersebut menjadi, If people have to pay cash to buy an expensive condominium, nobody can afford to buy it. Dengan begitu, jawaban yang benar adalah C. to buy bukan B. buying. Saya jadi bertanya-tanya, tidak direview dulu kah video pembahasan mereka sebelum ditayangkan?  

Kamis, 30 Maret 2017

Thrilled atau Thrilling & Embarrassed atau Embarrassing

Sebelum membaca keseluruhan post ini, silakan pilih jawaban Anda untuk pertanyaan berikut

5. ... with the consequence of attitude. Michel signed his resign letter.
a. embarrassed
b. embarrassing
c. embarrass
d. embarrasses

6. Mary, ... to win the prize, tripped when she ran upstair
a. having thrilled
b. thrilling
c. thrilled
d. thrill

Nah, sekarang mari kita mulai diskusi tentang jawaban soal di atas...

Soal tersebut saya temukan di sebuah modul persiapan tes bahasa Inggris USM STAN. Keduanya memang soal bahasa Inggris USM STAN tahun 2011. Pertama kali mendapati soal tersebut, jawaban saya adalah a untuk nomor 5 dan c untuk nomor 6. Namun ketika melihat pembahasan jawaban soal tersebut di modul, saya langsung membuka semua buku referensi grammar yang ada dan ingin kembali ke kelas grammar untuk mendengar pendapat teman-teman serta dosen saya mengenai jawaban soal tersebut. Kemudian saya bertanya kepada beberapa teman tentang soal ini, 2 diantara mereka memilih jawaban a dan c, 2 lainnya memilih jawaban yang sama dengan modul tersebut, serta satu orang sisanya memilih jawaban a untuk no 5 dan jawaban b untuk no 6.

Berikut ini adalah pembahasan jawaban dari modul

5. pembahasan : B
kalimat diatas jika diartikan secara keseluruhan, maka artinya ".... dengan konsekuensi perbuatannya, michel mengajukan surat pengunduran diri" kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah kata "malu" bukannya dipermalukan.

jadi kalimat tersebut (... with the consequence of attitude) adalah bentuk noun. Sehingga jawaban yang tepat adalah jawaban yang merupakan bentuk gerund. B. embarrassing

6. pembahasan: B
terjemahan legkap soal tersebut adalah "Mary, ....... untuk memenangkan penghargaan, tersandung saat berlari naik keatas"
kalimat tersebut bisa dilengkapi dengan makna aktif, seperti berdebar-debar, karena yang dibutuhkan adalah makna aktif (berawalan ber- maka kita tidak menggunakan V3 tapi kita menggunakan V+ing B. thrilling


Saya tidak sepakat dengan pembahasan modul tersebut karena dalam memaknai kalimat yang ada, saya beranggapan bahwa yang dibutuhkan adalah kata yang bermakna pasif. Kalimat nomor 5 dan 6 memiliki subject yang sama dan mereka 'merasa sesuatu'. Ketika memilih jawaban embarrassed dan thrilled, saya teringat akan pola kalimat adjective seperti dalam buku English Grammar in Use karya Raymond Murphy halaman 194 berikut ini

Jane is bored because her job is boring.
Jane's job is boring, so Jane is bored.
The -ing adjective tells you about the job.
The -ed adjective tells you how somebody feels (about the job).

Begitulah saya memaknai kalimat soal 5 dan 6, karena yang dibutuhkan adalah kata yang menggambarkan apa yang dirasakan oleh subject. Dalam soal nomor 5, Michel merasa malu karena sikapnya, makanya dipilihlah embarrassed, karena jika dipilih embarrassing, yang diterangkan bukan lagi Michel tapi attitude nya. Begitupun dengan soal nomor 6, Mary adalah subject yang merasa berdebar-debar, maka dipilih thrilled karena bukan Mary yang membuat orang lain berdebar-debar.

Demi mendapat jawaban yang lebih valid, saya membuka buku-buku panduan masuk STAN yang ada di iJak dan mencari pembahasan dari soal tersebut. Berikut jawaban dan pembahasan soal tersebut



  • Dalam buku 99,9 % Lolos Ujian Saringan Masuk USM STAN 2014  dengan Penanggung Jawab Tes Bahasa Inggris : Ervan Oktoran dan Anggota : Franson Sigallingging dan Darma Hutagaol Editor : Eko Setiawan Penerbit PT Grasindo tahun 2013 halaman 277
122. Jawaban : A. Embarrassed = Malu
Passive Participle
Form : V3

124. Jawaban : C. Thrilled
Past tense + when + simple past
  • Penjelasan dalam buku Update Paling Lengkap Lolos USM PKN STAN 2016 oleh Wilujeng Penerbit PT Grasindo 2015 Editor : Rubby Meihardi halaman 233
122. Jawaban : A
Pembahasan : Kalimat ini memiliki hubungan cause-effect, dengan subyek yang sama.

124. Jawaban : C
Pembahasan :
Kalimat ini memiliki hubungan cause-effect, dengan subjek sama.


  • Dalam buku Siap Menghadapi USM STAN 2015 oleh Apriliana Indri Hapsari,A. Md. Turwanto, A. Md. Wahyu Iskandaria, A.Md. editor : Eko Setiawan dan Herna Selvia Penerbit Grasindo tahun 2015 halaman 127

122. A. embarrassed. Kalimat ini menunjuk pada subjek yg sama (Michel) yg melakukan sesuatu bersamaan, yaitu "signed" dan "be embarrased". Pada kalimat semacam ini, subjek bisa dihilangkan pada frasa di awal kalimat. Kalimat ini memiliki hubungan cause-effect. (participle)

124. C. thrilled (senang). Lihat soal nomor 2. Kalimat ini sama dengan kalimat dalam soal nomor 2. Bisa diubah urutannya menjadi : Thrilled to win the prize, Mry tripped when she ran upstairs. 


  • Pencetak Rekor Ribuan Juara Muhammad Ramli, Penerbit PT Elex Media Komputindo, tahun 2014 
halaman 195
8. Kunci: C
Topik: Participle
Pembahasan: Thrilled = sangat senang

halaman 198
27. Kunci: A
Topik: Participle
Pembahasan: Embarrased(Adj) = merasa malu
Embarrasing (adj)= membuat kita merasa malu

Setelah melihat pembahasan dari buku-buku tersebut, barulah terang jika soal ini memang tentang participle. Dalam sesi pembahasan check the verbals di buku Building Skills for The TOEFL Test karya Carol King dan Nancy Stanley dijelaskan sebagai berikut

"verbal adjectives are formed from verbs but do not function as finite verbs. Each verb has two basic verbal adjective forms: the present participle and the past participle." 194
verb : eat  -----> verbal adjectives: eating, eaten
verb : interest ----> verbal adjectives: interesting, interested
"when the noun that is being described is actively 'doing' the action, the present participle is used as the verbal adjective. But, when the noun is the receiver of the action and is passively having something 'done' to it, the past participle is used. " 195
The sun burned the hikers. ------> the burning sun (active)
                                            ------> the sunburned hikers (passive)
Horror movies frighten children. -----> frightening horror movies
                                                   -----> frightened children

Jadi, apa jawaban Anda? Atau Anda punya opini lain?

Rabu, 15 Juni 2016

Mencintai, Bersatu, Bernafas, Mati




Suatu dulu, saya pernah tertawa terbahak-bahak ketika melihat sebuah wallpaper laptop milik teman. Tawa itu muncul begitu saja tanpa bisa saya bendung tersebab tulisan yang ada dalam wallpaper tersebut, ya bentuknya percakapan, bukan sekadar gambar.  Gambarnya seperti yang bisa dilihat di atas.

Sebelum saya jelaskan mengapa percakapan di atas membuat saya tertawa terbahak, saya ingin bertanya terlebih dahulu. Apakah reaksi anda pertama kali ketika membaca hal tersebut? Apakah anda merasa hal tersebut manis, bikin baper, terharu, atau anda cuma pengin nyengir saja? Hehe. Jadi begini, pemicu tawa saya adalah kalimat si cewek. Pertama kali yang terlintas di pikiran saya waktu baca ini secara literal tanpa memikirkan sebenarnya kalimat di atas dimaksudkan sebagai metafora adalah “Pertanyaan konyol dari mana ini, kok bisa-bisanya kamu tanya seperti itu.” It’s insulting gitu lho terhadap manusia biasa, terhadap yang bertanya dengan serius. (Ya walaupun kita asumsikan bahwa si cewek nggak bermaksud menghina kita dengan pertanyaan itu, saya paham, si cewek ingin menjawab pertanyaan si cowok dengan keren makanya pakai metafora karena si cewek sendiri juga nggak paham jalan pikiran dan perasaannya sendiri :p )

Kalimat kedua ini insulting menurut saya, karena kedudukan dua kalimat pertanyaan di atas tidak seimbang. Semantik kedua kalimat tersebut tidak berada pada level yang sama (secara literal ya). Sehingga saya tertawa karena ini tidak make sense. Kalimat di atas mengingatkan saya pada pembahasan contoh pada Lexical Semantics : Sense Relations. Dalam buku F.R. Palmer hal 84, apabila suatu predicates memiliki  2 atau lebih arguments maka kita bisa melihat predicates  menyatakan relasi antar arguments, apakah itu Symmetric, Transitive, atau Reflexive.
Contoh :
1.       John is a man. John adalah argument dan  is a man adalah predicate
2.       John loves Mary. John dan Mary adalah argument dan loves adalah predicate
3.       John gave Mary a book. John, Mary, a book adalah argument dan gave adalah predicate
4.       John is married to Mary. John dan Mary adalah argument dan is married to adalah predicate
5.       John resembles himself. John dan himself adalah argument dan resembles adalah predicate
6.       Four equals four. Four adalah argument dan equals adalah predicate
                                                                                                                                                                         
Sekarang, contoh di atas hubungannya apa dengan kalimat yang sedang kita bahas?
Kalimat yang diucapkan gambar cowok; “Kenapa kamu masih mencintai dia, kalo kamu sudah tau kalian gak akan bersatu?”
Yang perlu digaris bawahi pada kalimat tersebut adalah pernyataan ‘kamu masih mencintai dia’ ‘kamu sudah tau kalian gak akan bersatu’. Di sini, pernyataan ‘tau kalian gak akan bersatu’ bisa kita asumsikan bermacam-macam sebabnya mengapa si kamu tidak bisa bersatu dengan si dia. Bisa jadi mereka beda keyakinan, beda kasta, tak direstui orang tua, si dia ternyata sudah punya pendamping lain, atau pahit-pahitnya si dia tidak cinta kepada si kamu. *mohon yang baca jangan baper ya :p 
Tapi satu hal yang pasti, ‘gak akan bersatu’ ini hukumnya tidak mutlak. *bisa saja si kamu reverse keadaan dengan minta alatnya Doraemon atau minta Hermione bikinin love potion buat si kamu dan si dia :p #sama aja itu tidak mungkin.

Yang saya maksud tidak mutlak adalah bahwa predicate ini bisa dikendalikan oleh manusia. Begitu pula dalam frasa ‘kamu masih mencintai dia’, relasi antar argument nya tidak symmetric. Symmetric itu yang bagaimana sih? Symmetric itu seperti contoh kalimat nomor 4, jadi hubungan antar argument itu mutual, sama-sama.  John menikah dengan Mary sudah pasti mutual kan apabila dibalik urutan antar argument menjadi Mary menikah dengan John. Berbeda kasusnya dengan ‘kamu masih mencintai dia’ si kamu sudah pasti mencintai si dia, tapi apakah si dia sudah pasti mencintai si kamu? Bisa jadi cinta bisa juga tidak cinta, ya kan :p *plis jangan nangis kalau kalimat ini relatable sama anda, #pukpuk.

Nah sekarang kita masuk pada kalimat yang diucapkan gambar cewek;  “kenapa kamu masih bernafas, kalo kamu sudah tau suatu hari kamu akan mati?” hih sumpah ini insulting banget, siapalah si kamu yang bisa mengendalikan pernafasan dan kematian *lha kalo si kamu sudah tau akan mati ya apa terus si kamu harus menghentikan nafasnya saat itu juga, bunuh diri dong itu namanya. Beda kasusnya kalo si kamu dalam pertanyaan satu disuruh mengakhiri cintanya sama si dia apakah otomatis si kamu akan mati? (secara natural lho ya).

Pertanyaan kedua ini masuk dalam kategori reflexive. Reflexive itu yang bagaimana sih? Relasi dikatakan reflexive apabila menyatakan hubungan antara argument dengan argument itu sendiri, seperti pada contoh kalimat nomor 5 dan 6. Empat sama dengan empat, John mirip dengan dirinya sendiri, hubungan ini tidak terelakkan dan mutlak. Manusia ya tetap akan bernafas walaupun tahu dia akan mati, namanya aja makhluk hidup, kalau nggak bernafas berarti namanya mayat :p . Si kamu dalam kalimat kedua tidak memiliki kontrol internal akan apa yang dia alami, berbeda halnya dengan si kamu dalam kalimat pertama, dia (seharusnya)memiliki kontrol internal dalam dirinya.

Gawat itu kalau banyak pencinta yang jalan pikirannya kayak si gambar cewek, pantesan susah move on, #eh :p Yang paling berbahaya, bisa-bisa nanti dia pilih bunuh diri kalau nggak kuat, kayak Romeo dan Juliet. *jangan sampai ya kawan-kawan. Kalau mau diteruskan apa bahaya pola pikir seperti yang dimiliki oleh si gambar cewek adalah bisa membawa pada ketidaksyukuran, padahal bisa saja dia bisa menemukan cinta lain yang lebih baik dan bisa membawanya dalam kebaikan, bukan dalam kesedihan #eaaa

Patut diingat bahwasanya perasaan itu tidak mutlak, kalau anda melihat di sekitar, banyak kejadian yang menunjukkannya. Semisal, si X dan si Y awalnya lovey dovey sekali, tapi beberapa tahun kemudian, mereka bercerai. Alasannya apa? Sudah terlalu banyak perbedaan, apabila diteruskan malah tidak bahagia, tuh cinta saja ternyata tidak selalu selamanya, cinta bisa diakhiri. Tapi kalau bernafas? Jika diakhiri secara sengaja, bisa-bisa kita dimurkai Yang Maha Pencipta karena telah kufur nikmat. *lha kok ceramah, Mbak?


Nah, begitulah penjelasan tidak bermutu dari saya. Perlu diketahui bahwa pembahasan di atas sifatnya memaknai kalimat dengan literal ya, bukan secara efek gaya bahasa yang ingin dicapai oleh pembuat kalimat pertanyaan kedua. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. Tetap semangat hidup ea Kakak! J